Kulon Progo - Pelayanan keimigrasian sebuah negara harus dibuat sebaik mungkin, karena akan menjadi kesan pertama dan terakhir bagi wisatawan asing yang datang maupun berangkat melalui bandara. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham), Yasonna H. Laoly, mengatakan hal ini akan terwujud jika seluruh komponen dapat memberikan perannya secara optimal.
"Bea cukai maupun imigrasi harus baik layanannya kalau mau rebut hati orang asing atau turis yang datang. Peran seluruh komponen, termasuk Angkasa Pura dengan aviation security-nya harus baik," kata Yasonna saat melakukan peninjauan lokasi konter dan kantor layanan keimigrasian di Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo, Yogyakarta.
Saat ini pelayanan keimigrasian di bandara yang rencananya akan beroperasi perdana pada akhir April 2019 tersebut sudah memiliki delapan konter. Kedepannya akan dilengkapi dengan 16 counter di lantai atas, baik di gerbang kedatangan maupun keberangkatan. "Kesiapan layanan keimigrasian harus dibuat sebaiknya. Memang masih temporary, tapi itu cukup," kata Yasonna, Rabu (24/04/2019).
Menkumham tak sendiri dalam melakukan peninjauan ke bandara yang memiliki panjang 3.250 meter dan lebar 75 meter tersebut. Ia turut didampingi oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Yogyakarta akan 'meledak' sebagai tujuan wisata yang sama baiknya dengan Bali. Pariwisata sudah siap dan itu jadi penting, makanya kita kerja sama dengan pemerintah daerah dan stakeholder," tutur Budi. (Tedy, foto: Zeqi)