Depok (5/11) – Sebanyak 1.317 peserta bersaing ketat untuk dapat terseleksi menjadi Taruna/i Sekolah Kedinasan Poltekip/Poltekim Kemenkumham. Dalam persaingan yang ketat tersebut, terlihat jelas perjuangan dan antusias yang tinggi dari seluruh peserta. Hari ketiga tes seleksi Calon Taruna-Taruni Poltekim/Poltekip Kemenkumham diikuti oleh 375 peserta yang secara antusias datang dari berbagai kota, bahkan dari luar Pulau Jawa, untuk mengikuti tes Wawancara Pengamatan Fisik dan Keterampilan (WPFK) yang di pusatkan di Gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemenkumham.
Para peserta sudah mempersiapkan kemampuan mereka dan berjuang semaksimal mungkin untuk dapat lulus pada tes ini. Kebanyakan dari mereka telah mempersiapkan diri dengan mengembangkan pengetahuan, fisik, dan keterampilan mereka. Selain itu mereka memiliki motivasi yang kuat untuk dapat mengenyam pendidikan di Poltekip atau Poltekim yang nantinya akan menjadi abdi negara di Kemenkumham.
Salah satunya Kasirah, yang terbang langsung dari Bangka Belitung untuk mengikuti tes seleksi Kedinasan Poltekip. "Saya berharap dapat lolos seluruh seleksi, dan nantinya mampu menjadi taruna Poltekip yang tanggap dan dapat melaksanakan tugas dengan baik, kemudian dapat membantu membuat suatu inovasi untuk menghilangkan stigma negatif masyarakat terhadap pemasyarakatan" ujarnya. Meskipun telah menjadi pegawai di Lapas Perempuan Klas III Bangka Belitung, ia tetap berharap untuk dapat menjadi taruna Poltekip Kemenkumham.
Perjuangan peserta untuk dapat lolos seleksi juga terlihat dari Ahmad Akbar Rabbani, Putra yang berasal dari dari Lampung yang ikut pada seleksi ini. Ia mengatakan telah melakukan persiapan selama satu tahun penuh untuk dapat lulus seleksi POLTEKIM. "Tahun lalu saya juga mendaftarkan diri pada seleksi catar, namun gagal. Dari kegagalan itu saya belajar untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan harapan bisa lolos pada tes seleksi tahun ini". Ia mengatakan telah berjuang mempersiapkan diri meskipun sibuk menjalankan kegiatan perkuliahan. "Saya melatih kemampuan fisik dengan berlari, push up, pull up dan boxing setiap pagi dan sore hari. Disela-sela waktu kosong setelah perkuliahan, saya selalu melatih kemampuan SKD dan pengetahuan lainnya. Lalu malamnya dilanjutkan dengan bimbel kedinasan imigrasi. Latihan itu saya lakukan selama setahun penuh, berharap tidak gagal lagi pada tes tahun ini." ujarnya. Ia berharap dapat memenuhi lolos seleksi dan memenuhi kriteria sebagai taruna Poltekim pada tes kali ini.
Harapan para peserta yang mendaftar seleksi ini tidak semata-mata untuk cita-cita dan kepentingan mereka saja, namun juga cita-cita dari dan harapan keluarga mereka. Salah satunya Damar Jati Amarullah, yang datang dari Solo ditemani oleh ibu dan ayahnya. Orang tuanya berharap Damar dapat menjadi teladan bagi keluarga dengan terpilih sebagai Catar Poltekim. "Saya telah mempersiapkan diri seutuhnya untuk dapat memenuhi kriteria sebagai Catar Poltekim, dengan restu dari orang tua saya yang berharap dapat menjadi teladan dan membantu perekonomian bagi keluarga saya." ujarnya. Ia mempersiapkan diri dengan belajar secara otodidak. "Saya mempelajari semua ilmu pengetahuan yang diperlukan pada saat tes seleksi secara otodidak, menonton dari youtube, mempelajarinya dari teman saya yang merupakan senior di Poltekim, serta mempersiapkan fisik dengan mengembangkan persiapan fisik saya work out setiap harinya".
Dengan antusiasme dan perjuangan yang gigih dari para peserta, diharapkan mereka dapat menjadi generasi penerus bangsa lulusan Poltekip dan Poltekim yang berkualitas dengan penguasaan ilmu keimigrasian dan pemasyarakatan serta mendorong perkembangan hukum keimigrasian baru yang lebih responsif dan bermanfaat bagi masyarakat. (Davira, Ed: Komar).