JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia menggelar pameran Napi Craft 2016. Pameran tersebut berlangsung selama empat hari sejak tanggal 10 November hingga 13 November.
Napi Craft 2016 menampilkan sekitar 360 produk unggulan narapidana yang terdiri dari produk fashion, kerajinan tangan, kuliner, dan mebel.
Produk narapidana itu berasal dari 23 Divisi Pemasyarakatan dan didukung oleh 50 mitra Usaha Kecil Menengah di Indonesia.
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengajak pusat perbelanjaan untuk menampilkan karya hasil kreativitas narapidana.
"Saya ajak juga kalau bisa pusat perbelanjaan mau berikan ruang sebagai CSR untuk tempat jual barang kerajinan Napi Craft," kata Yasonna di Jakarta, Kamis (10/11/2016).
Menurut Yasonna, kualitas produksi narapidana tidak kalah dengan hasil buatan pabrik. Ia pun menyebut produk buatan narapidana sebagai produk unggulan.
"Sebagain ada yang diekspor, kerja sama dengan pihak ketiga. Ini akan terus kami kembangkan. Pameran dalam skala besar ini dalam rangka menarik pihak ketiga yang mau kerja sama dengan pihak lapas," ujar Yasonna.
Yasonna menuturkan, sejak tahun lalu pihaknya telah berkomitmen untuk membuat lapas industri di seluruh Indonesia. Kegiatan itu, lanjut dia, menekankan kemandirian narapidana.
Yasonna menyebutkan, hasil pembinaan telah meningkatkan keterampilan narapidana. Ia mencontohkan, narapidana yang menjadi pelatih di Holand Bakery.
"Ada yang ahli memasak kue sudah menjadi pelatih di Holand Bakery. Ada yang jago mesin sudah di Astra. Ada lukisan yang bermutu bagus, nanti akan kami promosikan," ucap Yasonna.
Penulis | : Lutfy Mairizal Putra |
Editor | : Bayu Galih |