Bandung – Memperingati Hari Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Juni 2016, Presiden RI Joko Widodo, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laloly, mantan Presiden RI Megawati Soekarno Putri, beserta beberapa Menteri Kabinet Kerja melakukan napak tilas ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) banceuy, Bandung. Lapas Banceuy yang saat ini menjadi Situs Penjara Banceuy, merupakan salah satu tempat saksi sejarah perjuangan Presiden Pertama Republik Indonesia Soekarno, dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Presiden Jokowi bersama rombongan berjalan kaki menuju Lapas Banceuy dari Gedung Merdeka, yang berjarak 300 meter. Tampak Walikota Bandung Ridwan Kamil mendampingi Jokowi saat berada di Lapas Banceuy. Jokowi, Ridwan Kamil, dan Megawati bahkan menyempatkan untuk masuk ke dalam sel tahanan yang sempit dan gelap itu.
Pada tahun 1983, Penjara Banceuy dipugar, dan menyisakan Sel Blok F No. 5 yang hanya berukuran 2,1 m x 1,46 cm, dan tinggi 3,5 m, tempat dimana Soekarno mendekam. Bangunan sel sengaja dipertahankan seperti kondisi aslinya sebagai saksi bisu perjuangan Presiden Pertama Republik Indonesia. Semasa Soekarno di tahan di Lapas Banceuy, berbagai karya tulisan dihasilkan oleh Bapak Proklamator Republik Indonesia, dan salah satu karyanya yang menggemparkan dunia adalah Indonesia Menggugat.
Soekarno ditahan di Lapas banceuy pada 30 Desember 1929, dengan vonis 4 tahun pada 22 Desember 1930. Soekarno bersama teman seperjuangannya, yakni Gatot Mangkoepradja, Soepriadinata, dan Maskoen ditangkap oleh Belanda karena dianggap membahayakan.
Penjara Banceuy dulunya adalah penjara tingkat rendah, yang didirikan di abad ke 19/ tahun 1877. Kondisi penjara saat Soekarno ditahan sangat kotor, bobrok, dan tua. Penjara Banceuy Dulunya memiliki 16 ruang sel untuk tahanan politik, dan sel lain untuk tahanan pepetek (sebangsa ikan murah yang biasa dimakan). (Zaka. Ed: TMM. Foto: Zeqi)