Jakarta - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly membuka pameran produk unggulan narapidana yang ke-6 tahun 2018 di Plasa Industri, Gedung Kementerian Perindustrian di Jalan Gatot Subroto, Jakarta (3/4). Pameran ini membuktikan perubahan paradigma lapas menjadi tempat pembinaan yang produktif. Kementerian Hukum dan HAM sendiri telah menjadikan kegiatan pembinaan produktif di Lapas menjadi salah satu program prioritas.
“Mereka (Warga Binaan Pemasyarakatan) bukanlah penjahat, namun hanya tersesat dan ingin bertobat. Sehingga terjadi perubahan paradigma, lapas bukanlah sangkar, tetapi sanggar untuk menciptakan karya dan beragam kreatifitas posistif”, tukas Yasonna.
Pameran yang berlangsung selama empat hari mulai tanggal 3 s.d. 6 April, diawali dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) Kerja Sama antara Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Nota kesepahaman ini dilakukan sebagai bukti terjalinnya kerjasama agar tidak ada penghalang bagi narapidana untuk berhenti berkarya dan setelah keluar dari lapas mampu menjadi manusia baru yang produktif.
Menteri menuturkan, kegiatan pada hari ini membuktikan sinergitas yang baik antara pemerintah dan masyarakat khususnya dalam hal pembinaan terhadap WBP. Program pembinaan berbasis industri diakui Menteri mulai menunjukkan hasil yang membanggakan. “Beberapa produk karya warga binaan sudah mampu masuk pangsa pasar ekspor, seperti produk meublair Lapas Surabaya dan Cirebon, serta produk kerajinan kayu dari Lapas Banyuwangi yang diekspor ke Jepang dan Korea Selatan”, ujarnya.
Pameran yang menampilkan hasil karya warga binaan 33 Provinsi dari Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham, juga berhasil mengadakan lelang hasil karya warga binaan yang diikuti oleh tiga menteri yang hadir serta Sekretaris Jenderal Kemenkumham, Direktur Jenderal UKM dan pejabat lain di lingkungan Kemenkumham.
Pada kesempatan ini Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menawarkan akan menyediakan space untuk memasarkan produk-produk unggulan dari para narapidana. Sehingga para narapidana atau warga binaan jika sudah bebas dari lapas bisa membentuk suatu badan usaha yang berkualitas.
Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan, salah satu pasar yang dia sasar untuk mempromosikan hasil karya para penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas) yang telah dibina ini ialah pasar online. “produk hasil narapidana ini bisa masuk ke dalam ekonomi digital, yang akhirnya merambah pada pasar terbuka”, tandasnya. (bowo, foto: Dudi)