Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. laoly (ke tiga dari kiri) berbincang dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake (ke empat dari kiri) di Gedung Sentra Mulia, Jakarta, Jumat (05/12/2014). |
Jakarta – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly menyepakati peningkatan kerja sama dengan Amerika Serikat ketika menerima kunjungan kehormatan dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O. Blake di Gedung Sentra Mulia Kementerian Hukum dan HAM pada hari Jumat (5/12).
Menkumham menginginkan peningkatan kerja sama dalam bidang hak kekayaan intelektual. Sejak tahun 2012, lanjut Yasonna, Indonesia masuk ke dalam priority watch list (PWL) dalam kaitannya dengan penegakan dan perlindungan terhadap hak kekayaan intelektual (HKI). Menkumham mengharap tahun depan Indonesia dapat diusulkan kepada United States Trade Representative (UTR) agar dapat keluar dari PWL tersebut. “Karena dengan ditandatanganinya UU Hak Cipta yang baru, terjadi peningkatan perlindungan terhadap kekayaan intelektual,” tutur Menkumham.
Dubes AS menyambut baik pengesahan UU Hak Cipta dan menyoroti tentang pelanggaran kekayaan intelektual yang masih terjadi di Indonesia. “Semoga pelanggaran terhadap HKI dapat berkurang seiring dengan disahkannya UU tersebut,” harap Dubes AS.
Kerja sama bidang lain yang ditawarkan Menkumham adalah kerja sama dalam bidang penanganan terorisme, terutama di bidang deradikalisasi teroris. “Kami tidak memiliki ahli dalam bidang deradikalisasi, sehingga Amerika Serikat dapat membantu di area tersebut,” jelas Menkumham.
Robert O. Blake memahami kesulitan Indonesia dalam menangani terorisme karena semua negara memiliki tantangan yang sama, termasuk Amerika Serikat. Oleh karenanya, kerja sama dengan Indonesia dalam bidang pemberantasan dan deradikalisasi terorisme sangat krusial. “Dan kami akan membantu Indonesia menyediakan tenaga ahli dalam bidang deradikalisasi,” tegas Dubes AS.
Yasonna H. Laoly mengapresiasi kunjungan kehormatan yang dilakukan oleh Dubes AS dalam rangka peningkatan kerja sama antara kedua belah pihak. “Semoga dengan pertemuan ini, kerjasama dengan Amerika Serikat dapat ditingkatkan,” tutur Yasonna.
Robert O. Blake yang ditemani oleh Mark Clark dan Nancy Fisher-Gormley juga menyampaikan penghargaannya terhadap Kementerian Hukum dan HAM, terutama Biro Humas dan KLN atas kesediaannya untuk menjadi focal point kerjasama dalam bidang democratic governance strengthened yang dilaksanakan oleh USAID di Indonesia.
Hadir dalam pertemuan tersebut Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Ahmad M. Ramli dan Plt. Dirjen Imigrasi Tengku Syahrizal. (Yayuk. Dok: Zeqi. Ed: TMM)