Bogor - Calon purna bakti Kementerian Hukum dan HAM mengapresiasi kegiatan pembekalan yang dilaksanakan oleh kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM. Hal ini disampaikan oleh Kepala Divisi Administrasi Kantor Wilayah Jawa Tengah, Susilo Pramono dalam acara penutupan kegiatan pembekalan. Menurut Susilo, rangkaian kegiatan pembekalan membuat para calon purna bakti menjadi siap memasuki masa pensiun.
Mewakili para peserta pembekalan, Pramono memberikan kesan-kesan yang diperoleh selama pembekalan. Menurutnya, ada beberapa hal yang dikhawatirkan calon purna bakti ketika akan memasuki pensiun, seperti sosialisasi dengan masyarakat dan hilangnya pekerjaan. Namun setelah mengikuti kegiatan pembekalan, sangat terasa manfaatnya bagi para peserta.
Calon purna bakti juga tidak perlu khawatir kehilangan pekerjaan. Dibekali dengan materi pengelolaan keuangan dan rencana bisnis, mereka siap memasuki masa karir kedua dengan wirausaha. "Saya terus terang ketika masih dinas saya tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat. Sehingga ketika mau pensiun saya bingung, saya termasuk orang baru. Mudah-mudahan saya diterima. Setelah memperoleh pembekalan, maka gambaran itu dibuka. Dan bekal-bekal yang tadi sudah ditanamkan kepada kami terutama berkaitan dgn karir kedua. Kami sudah siap, kami sudah rencanakan. Kami siap untuk menjalankan pensiun. Kami siap meskipun pensiun kami tetap aktif. " ucap Pramono di Green Peak Hotel & Convention, Kamis (02/05).
Kepala Biro Kepegawaian Sekretariat Jenderal, M. Arifin menyampaikan hal serupa. Bagi Arifin, calon purna bakti yang telah mendapatkan pembekalan memiliki semangat dan mental yang lebih dalam menyambut masa pensiun.
"Para calon purna bakti yg sudah dibekali dengan kegiatan pembekalan tiga hari ini mempunyai nilai lebih. Jadi banyak sekali kesibukan-kesibukan yg bisa kita lakukan. Setidaknya ada energi-energi positif yang Ibu Bapak bawa pulang, memperkuat semangat dan mental kita memasuki pensiun," ucap Arifin saat menutup kegiatan pembekalan purna bakti.(Christo, Yatno)