Suasana saat Tausiyah oleh Ustadz Hasan Basri Tanjung. |
Jakarta – Ibarat pohon, amal ibadah manusia bisa dibedakan menjadi tiga golongan. Golongan pertama adalah pohon yang tidak pernah berbuah. Manusia seperti pohon yang tidak pernah berbuah ini adalah orang yang tidak pernah melakukan amal ibadah kepada Allaah SWT, tidak pernah melakukan perbuatan-perbuatan yang dicontohkan oleh Baginda Besar Nabi Muhammad SAW.
“Golongan ini (pohon yang tidak berbuah) adalah golongan yang Allaah SWT paling tidak suka,” tutur Ustadz Hasan Basri Tanjung ketika memberikan ceramah pada acara Buka Puasa Bersama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) di Graha Pengayoman, Gedung Sekretariat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kamis (25/06/2015).
Golongan yang ke dua adalah pohon yang berbuah musiman. Seperti sebagian besar jenis pohon yang ada di dunia ini, pohon yang berbuah musiman hanya berbuah pada saat-saat tertentu. Manusia yang termasuk dalam golongan ini adalah manusia yang melakukan amal ibadah pada bulan-bulan tertentu seperti bulan Ramadhan, atau meningkat tajam amal ibadahnya jika di bulan Ramadhan.
“Ada orang yang di bulan Ramadhan bisa khatam Quran sampai dua bahkan tiga kali, tetapi ketika Ramadhan selesai, Al-Quran disimpan rapih di lemari, puasa (Ramdhan) tahun depan baru dibaca lagi,” ujar Ketua Yayasan Dinamika Umat.
Ketika Ramadhan, lanjut Ustadz Hasan Basri, banyak orang bisa bangun jam tiga pagi, bisa Sholat Tahajud, dan Sholat Subuh berjamaah di Masjid dan Musholla. “Tetapi begitu Ramadhan selesai, selesai juga bangun jam tiga pagi, Sholat Tahajudnya, dan Sholat Subuh berjamaahnya,” tandas beliau.
Ustadz Hasan Basri melanjutkan, memang bulan Ramadhan itu bulan penuh berkah, tetapi bukan berarti kita beribadah hanya di bulan Ramadhan saja. “Bulan Ramadhan harusnya menjadi bulan latihan, kemudian diteruskan pada bulan-bulan selanjutnya,” katanya.
Kemudian Golongan yang terakhir, sambung Ustadz Hasan Basri, adalah Pohon yang selalu berbuah tanpa mengenal musim. “Akarnya menghujam ke isi bumi, batangnya tegak dan kokoh ke atas, dan daunnya meneduhkan, inilah pohon yang sangat disukai Rasulullaah SAW, yaitu Pohon Kurma,” jelas Ustadz Hasan.
Manusia yang seperti Pohon Kurma, terang Ustadz Hasan, adalah manusia yang selalu beribadah setiap waktu. “Baca Quran setiap hari, Bangun jam tiga pagi untuk Sholat Malam (Tahajud) tiap hari, Sholat berjamaah tiap waktu, sering bersedekah, dan sering melakukan ibadah lainnya. Inilah manusia yang seperti Pohon Kurma, selalu berbuah tanpa mengenal musim,” tutur Ustadz Hasan Basri.
Mudah-mudahan, Ustadz Hasan berharap, setelah bulan Ramadhan, kita bisa melanjutkan ibadah seperti yang kita lakukan pada bulan Ramadhan. “Ini semua adalah masalah sikap mental pribadi seseorang, kita mau menjadi pohon apa?” ucap Ustadz Hasan Basri kemudian ditutup dengan membacakan doa. (Zaka. Dok: Dudi)