Tangerang – Peran hubungan masyarakat (humas) dewasa ini menjadi lebih fleksibel, dikarenakan hadirnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang membantu aktifitas seorang humas dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Bambang Rantam Sariwanto, menekankan pentingnya penguasaan TIK di dalam pelaksanaan aktifitas kehumasan.
"Kemajuan TIK mendorong kita, bahwa TIK ini harus saudara kuasai. Jadi kalau orang humas itu tidak bisa komputer, ya tidak boleh. Karena hal tersebut adalah hal yang sangat basic," kata Sekjen saat membuka secara resmi Bimbingan Teknis Penguatan Kerja sama dan Kehumasan di Hotel Novotel, Tangerang, Banten. Lebih lanjut, Sekjen menegaskan humas harus bisa menjelaskan kinerja pemerintah kepada masyarakat serta mampu mengelola informasi ini dengan baik. "Dan ini perlu perubahan," tandas Sekjen, Jumat (11/9/2015).
Selain itu, Bambang juga mengatakan bahwa humas harus menguasai media sosial yang saat ini sudah berkembang luar biasa. "Banyak kegiatan kita yang positif menjadi negatif, karena memang kemampuan kita untuk menjelaskan tidak bisa. Tidak mudah. Oleh karena itu penguasaan TIK betul-betul harus saudara kuasai," jelas pria 54 tahun ini. Di samping itu, lanjutnya, humas harus bisa mengelola komunikasi dengan wartawan secara baik. "Karena disitulah komunikasi akan terwujud. Sehingga jarak yang terbatas dengan pimpinan, bisa dijelaskan oleh teman-teman humas," katanya lagi.
Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Kerja sama Luar Negeri, Ansaruddin, dalam laporannya mengatakan seiring dengan terus berkembangnya TIK, maka semakin maju dan berubah pula metode komunikasi massa saat ini. "Hal ini menjadikan pemberitaan di berbagai media berjalan sangat cepat. Bukan lagi per hari atau per minggu, tapi kini pemberitaan dapat berubah per menit, bahkan per detik pada media sosial berbasis teknologi," terangnya. Hal ini secara tidak langsung juga menuntut para pegawai di lingkungan Kemenkumham untuk semakin meningkatkan kemampuannya dalam menangani hal ini.
Terkait dengan seringnya berbagai pemberitaan tentang kinerja instansi pemerintah, baik itu yang bersifat positif maupun negatif di media massa, maka disinilah fungsi humas sangat dibutuhkan, khususnya dalam menangani berbagai pemberitaan negatif di media massa. "Untuk itu, relasi yang baik dan harmonis antara humas dengan media massa harus selalu diupayakan dan dijaga kualitasnya," jelas Ansaruddin.
Bimbingan teknis yang dilaksanakan selama tiga hari ini menghadirkan 60 peserta, yang terdiri dari Kepala Sub Bagian Humas pada Unit Utama Eselon I dan Kantor Wilayah Kemenkumham di seluruh Indonesia. Kegiatan ini juga menampilkan Inspektur Jenderal Aidir Amin Daud, Direktur Jenderal Imigrasi Ronny F. Sompie, serta praktisi kehumasan Rustika Herlambang dan Bahrul Wijaksana sebagai narasumber. (Tedy, Foto: Zeqi)